🐻 Pemandian Air Panas Kawah Merah Kang Ojim
KawahDarajat Waterboom garut yang sejak tahun 2011-2012 di kawasan kawah darajat yang terkenal sebagai area geothermal pembangkit listrik tenaga Uap Chevron banyak berdiri lokasi wisata pemandian air panas alami dengan model waterboom dan waterpark lengkap dengan segala fasilitas penunjangnya. Pada awalnya ini adalah salah satu bentuk CSR dari pihak Chevron untuk masyarakat sekitar area
PemandianAir Panas Kawah Merah Kang Ojim en Jawa Barat horario hoy. Jl. Desa, Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat 16810, Indonesien, teléfono:+62 856-9743-2622, horarios de apertura, imagen
MengenalPenyakit Lesi Otak dan Berbagai jenis Penyakit Otak Lainnya . Jika muncul gejala yang sama harap hubungi dokter segera.
Gununggunung yang memiliki pemandangan yang indah, yang memiliki suasana yang membuat para pendaki terpukau. Gunung-gunung ini adalah top favorit yang berada di seluruh Indonesia.
Akseske Air Panas Kawah Merah Gunung Pancar melewati jalan simpang sempit menanjak cukup panjang. Titik awalnya beberapa meter dari gerbang Air Panas Gunun
DiduplikasikanTanggal 9 Agustus 2021Assalamualaikum apa kabar semuanya ??? Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat ya , aamiin..Di vlog
Pemandianair panas kawah merah di Kawasan Gunung Pancar Sentul Bogor
PemandianAir Panas Kawah Merah Kang Ojim in Jawa Barat öffnungszeiten heute. Jl. Desa, Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat 16810, Indonesien, telefon:+62 856-9743-2622, öffnungszeiten, bild
1 Emte Highland Resort adalah resort ini posisinya pas di depan gerbang masuk objek wisata Kawah Putih Ciwidey, penginapan dengan konsep resort dengan tipe kamar dan tipe Family yang menampung 800 sd 1.500 orang , fasilitas kolam renang air panas, mainan anak-anak, area bermain flying fox, sepeda air, ATV, naik kuda, panahan, stroberi petik sendiri.
Sebuahkawasan puncak di daerah Bandung, Ciwidey, sangat terkenal dengan tempat wisata Kawah Putih-nya. Ciwidey Valley adalah tempat wisata yang rekomended untuk dikunjungi secara rombongan. Sebab, di sini, fasilitas pemandian air panasnya sudah sekaligus resort penginapan dan akomodasi lainnya. Agar lebih berkesan, Anda bisa menginap di bumi perkemahan. Air panas alami dari Kawah Putih digunakan
SupermarketBangunan Naga Mas Jaya berlokasi di Cianjur km.76 No.412, Puncak road, Cilember, Cisarua, Bogor, West Java 16750, Indonesia, Kota Bogor, Jawa Barat.
Assalamualaikum wr.wbSalam traveller 😊😊😊Maseh wisata digunung pancar, setelah kemarin kita refreshing dihutan pinusnya, buat yang belum nonton ini vidio
WQkN9AK. Aktivitas vulkanisme yang terjadi di Indonesia sangatlah kompleks. Mulai dari gempa bumi hingga gunung meletus hampir terjadi di berbagai penjuru di Indonesia yang memiliki kompleks tektonik aktif. Jalur Cincin Api Pasifik Ring of Fire membentang dari pesisir barat Pulau Sumatera, kemudian berbelok ke pesisir selatan Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan membelok ke Kepulauan Banda-Seram-Maluku. Tentunya jalur ini terbentuk akibat adanya proses geologi serta aktivitas tektonik yang panjang dengan adanya pertemuan lempeng yang bertumbukan hingga membentuk rangkaian pegunungan di daratan. Proses pertemuan lempeng yang terjadi di Indonesia secara umum terjadi dengan mekanisme subduksi, dimana lempeng samudera dan lempeng benua bertumbukan kemudian lempeng samudera menunjam ke bawah lempeng benua. Sehingga, muncul rangkaian gunungapi sebagai hasil tumbukan/gesekan yang muncul ke permukaan dengan naiknya magma dalam bentuk suatu tubuh gunungapi. 1 Salah satunya adalah di Bandung yang secara umum merupakan kawasan pegunungan 768 mdpl dan termasuk dalam kelompok pegunungan Sandy, 1977. Terdapat beberapa gunung yang mengelilingi Kota Bandung, mulai dari Gunung Tangkuban Parahu mdpl, Gunung Burangrang mdpl, Gunung Bukit Tunggul mdpl, Gunung Manglayang mdpl, Gunung Mandalawangi mdpl, Gunung Kendan mdpl, Gunung Artapela mdpl, Gunung Patuha mdpl. Semua gunung yang mengelilingi Kota Bandung masih ada yang berstatus aktif dan ada pula yang statusnya sudah mati padam. Salah satunya yang kini menjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah Gunung Tangkuban Parahu yang dalam sejarahnya telah mengalami periode erupsi yang cukup lama, bahkan ada beberapa literatur pula yang menyebutkan bahwa Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Burangrang berasal dari satu tubuh gunungapi purba yang bernama Gunung Sunda Kartadinata, 2005. Maka dari itu, perlu diadakannya penelitian mengenai adanya kompleks gunungapi yang ada di Kawasan Bandung agar kita yang ada di dalamnya dapat tahu dan mengerti mulai dari sejarah pembentukan hingga menjadi seperti saat ini. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free LAPORANKULIAH LAPANGAN VULKANOLOGI DAN GEOLOGI PANAS BUMIDisusun OlehALIYUDDIN JAMILNPM. 270110190012Kelas CPROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK GEOLOGIUNIVERSITAS PADJADJARANJATINANGOR2022 DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iiiDAFTAR GAMBAR ivDAFTAR TABEL vBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan 2BAB II PEMBAHASAN Geologi Regional Potensi dan Ancaman Geologi Mitigasi Potensi Bahaya Geologi 10BAB III PENUTUP Simpulan Saran 15DAFTAR PUSTAKA 16LAMPIRAN 17 DAFTAR GAMBARGambar 1. Jalur tektonik Indonesia Abdurrachman, 2018Gambar 2. Lokasi Penelitian dalam Peta Geologi Lembar Bandung Silitonga, 1973Gambar 3. Deliniasi area Patahan Lembang dengan 6 segmen Daryono, 2019Gambar 4. Kawah Domas dengan manifestasi panasbumi berupa mata air panas yangmenyembur dengan tekanan tinggi Jamil, 2022Gambar 5. Deliniasi area kawasan Cagar Alam TWA Gunung Tangkuban ParahuModifikasi Google Maps, 2022Gambar 6. Kawah Ratu di TWA Gn. Tangkuban Parahu Jamil, 2022Gambar 7. Sesar lembang dilihat dari bagian utara, azimuth 180° Munawaroh, 2022Gambar 8. Rambu jalur evakuasi di kaki Gunung Tangkuban Parahu, Ciater, SubangGunawan, 2019Gambar 9. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Tangkuban Parahu Hamidi, 1989Gambar 10. Kantor pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu Simbolon, 2019Gambar 11. Seismograf di pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu Jamil, 2022 DAFTAR TABELTabel 1. Sejarah letusan Gunung Tangkuban Parahu dari masa ke masa BAB Latar BelakangAktivitas vulkanisme yang terjadi di Indonesia sangatlah kompleks. Mulai darigempa bumi hingga gunung meletus hampir terjadi di berbagai penjuru di Indonesia yangmemiliki kompleks tektonik aktif. Jalur Cincin Api Pasifik Ring of Fire membentangdari pesisir barat Pulau Sumatera, kemudian berbelok ke pesisir selatan Pulau Jawa, Bali,Nusa Tenggara dan membelok ke Kepulauan Banda-Seram-Maluku. Tentunya jalur initerbentuk akibat adanya proses geologi serta aktivitas tektonik yang panjang denganadanya pertemuan lempeng yang bertumbukan hingga membentuk rangkaianpegunungan di 1. Jalur tektonik Indonesia Abdurrachman, 2018Proses pertemuan lempeng yang terjadi di Indonesia secara umum terjadi denganmekanisme subduksi, dimana lempeng samudera dan lempeng benua bertumbukankemudian lempeng samudera menunjam ke bawah lempeng benua. Sehingga, munculrangkaian gunungapi sebagai hasil tumbukan/gesekan yang muncul ke permukaandengan naiknya magma dalam bentuk suatu tubuh gunungapi. Salah satunya adalah di Bandung yang secara umum merupakan kawasanpegunungan 768 mdpl dan termasuk dalam kelompok pegunungan Sandy, 1977.Terdapat beberapa gunung yang mengelilingi Kota Bandung, mulai dari GunungTangkuban Parahu mdpl, Gunung Burangrang mdpl, Gunung BukitTunggul mdpl, Gunung Manglayang mdpl, Gunung Mandalawangi mdpl, Gunung Kendan mdpl, Gunung Artapela mdpl, GunungPatuha mdpl. Semua gunung yang mengelilingi Kota Bandung masih ada yangberstatus aktif dan ada pula yang statusnya sudah mati padam. Salah satunya yang kinimenjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah Gunung Tangkuban Parahu yang dalamsejarahnya telah mengalami periode erupsi yang cukup lama, bahkan ada beberapaliteratur pula yang menyebutkan bahwa Gunung Tangkuban Parahu dan GunungBurangrang berasal dari satu tubuh gunungapi purba yang bernama Gunung SundaKartadinata, 2005.Maka dari itu, perlu diadakannya penelitian mengenai adanya kompleks gunungapiyang ada di Kawasan Bandung agar kita yang ada di dalamnya dapat tahu dan mengertimulai dari sejarah pembentukan hingga menjadi seperti saat Rumusan Masalah1. Bagaimana sejarah geologi di kawasan Bandung?2. Bagaimana potensi geologi dan ancaman geologi di kawasan Bandung?3. Bagaimana mitigasi yang disiapkan guna mengantisipasi potensi bahaya geologiGunung Tangkuban Parahu? Tujuan1. Untuk mengetahui sejarah geologi di kawasan Untuk mengetahui potensi geologi dan ancaman geologi di kawasan Untuk mengetahui mitigasi yang disiapkan guna mengantisipasi potensi bahayageologi Gunung Tangkuban Parahu. BAB Geologi RegionalBerdasarkan peta geologi lembar Bandung Silitonga, 1973 secara regional daerahpenelitian tersusun atas batuan tuf pasir Qyd yang berasal dari Gunung Dano danGunung Tangkuban Parahu; batuan Hasil Gunungapi Tua Tak Teruraikan Qvu berupabreksi gunungapi, lahar, dan lava yang berselang-seling; batuan koluvium Qc hasilruntuhan pegunungan hasil gunungapi tua berupa bongkah-bongkah batuan beku antaraandesit-basal breksi, batupasir tuf dan lempung tuf; tufa berbatuapung Qyt; HasilGunungapi Muda Tak Teruraikan Qyu berypa pasir tufaan, lapili, breksi, lava, danaglomerat dari Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Tampomas di bagian 2. Lokasi Penelitian dalam Peta Geologi Lembar Bandung Silitonga, 1973Struktur geologi yang dapat dijumpai dari citra satelit adalah berupa patahan yangmemanjang sejauh 29 km dari ujung barat di Padalarang hingga ujung timur di BatuLonceng. Daryono 2019 membagi zona patahan ini menjadi 6 segmen yaitu segmenCimeta; segmen Cipogor; segmen Cihideung; segmen Gunung Batu; segmenCikapundung; dan segmen Batu Lonceng Gambar 3. Deliniasi area Patahan Lembang dengan 6 segmen Daryono, 2019Adanya patahan serta komplek gunungapi yang ada di kawasan Bandung secaraumum terjadi karena adanya proses tektonik lempeng yang terjadi jutaan tahun laludimana lempeng samudera di selatan Pulau Jawa menunjam ke bawah lempeng benuayang memiliki densitas lebih besar daripada lempeng samudera. Sehingga, terbentuklahadanya suatu rangkaian gunungapi di Pulau Jawa mulai dari Gunung Salak, GedePangrango, Burangrang, Tangkuban Parahu, Manglayang, Tampomas, Guntur, Cikuray,Papandayan, Ciremai, Slamet, Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, Lawu, Arjuna,Semeru, hingga Gunung Ijen di ujung timur Pulau Jawa. Adanya suatu cincingunungapi akibat proses subduksi yang terjadi membuat kondisi geologi di Pulau Jawa,khususnya di kawasan Bandung pun tidak luput dari sejarah tektonik yang dari keberadaan Gunung Sunda yang meletus dan meruntuhkan sebagiantubuhnya kemudian membentuk kaldera dengan Gunung Burangrang dan GunungTangkuban Parahu di dalamnya. Potensi dan Ancaman Potensi Panas BumiDi daerah penelitian terdapat potensi panas bumi dari adanya GunungTangkuban Parahu sebesar 190 MW Ditjen EBTKE, 2011 yang manifestasinyatersebar pada 3 area mata air panas MAP, diantaranya Nasution, 20131. North of Tangkuban Perahu terdapat MAP Ciater 1 dan MAP Ciater 2 yang beradadi Desa Ciater, Kabupaten Subang, terletak di sisi timur laut daerah ini telah dimanfaatkan oleh pengembang swasta menjadi pemandian Center of Tangkuban Perahu terdapat MAP Domas yang berada di Kawah DomasGunung Tangkuban Parahu, terletak di bagian tengah daerah penelitian. MAP inibersama dengan Gunung Tangkuban Parahu itu sendiri dikelola oleh instansipemerintah dan pengelola swasta sebagai taman wisata South of Tangkuban Perahu terdapat MAP Kancah yang berada di Desa Nagrak,Kabupaten Subang, terletak di sisi barat daerah penelitian; dan MAP Maribayayang berada di Desa Maribaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat,terletak di sisi tenggara daerah penelitian. Keduanya telah dimanfaatkan sebagaitempat pemandian air 4. Kawah Domas dengan manifestasi panasbumi berupa mata air panas yangmenyembur dengan tekanan tinggi Jamil, 2022 Potensi Keanekaragaman Flora, Fauna, dan Air TanahSelain potensi panasbumi, daerah penelitian pun memiliki potensi tanah yangsubur karena berada pada kawasan vulkanik, serta memiliki hutan lindung berupaCagar Alam dan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu yang telahditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian tanggal 3 September 1974 dengan luas keseluruhan Ha yang terdiri atas cagar alam CA seluas Ha. Topografi kawasanini bergelombang dengan lereng yang terjal 30% – 50%. Berdasarkan klasifikasidari Schmidt dan Ferguson, iklim pada kawasan ini termasuk tipe iklim B dengancurah hujan rata-rata – mm/tahun. Di dalamnya, banyak terdapatpotensi flora seperti Puspa Schima wallichii, Pasang Quercus sp., Ki hiurCastanopsis javanica, Saninten C. argentea, Jamuju Podocarpus imbricatus,Rengas Gluta renghas, Mara Macaranga tanarius, dan Ki Lemo Litseacubeba. Juga ditemui jenis-jenis Harendong Melastoma polyanthum, Kipanggang Schefflera grandiflora, Walan Ficus deltoidea, Pandan hutanPandanus sp. dan Rotan Bubuay Daemonorops melanochaetesGambar 5. Deliniasi area kawasan Cagar Alam TWA Gunung Tangkuban ParahuModifikasi Google Maps, 2022Sedangkan, potensi fauna yang ada di kawasan cagar alam ini adalah sepertiLutung Presbytis cristata, Surili Presbytis aygula, Owa jawa Hylobates moloch, Jalarang Ratufa bicolor, Macan Tutul Panthera pardus, TrenggilingManiis javanica, Babi Hutan Sus vitatus, Tupai, Sciurus sp, Jenis Burung Geopelia striata, Tekukur Streptopalta chinensis, Kadanca Duculaafnea, Alap-alap Falcon mollocensis, Sesap Madu Antruptus surgulensis,Elang Hitam Ictinaetus malayensis, Elang Jawa Spizateus bartelsi, KipasanEkor merah Riphidura Phoenicura, Puyuh Gonggong Arborophila javanica,Munguk Loreng Sitta azuera, Kacamata Biasa Zosterops palpebrosus, danCucak Gunung Picnonotus bimaculatus.Gambar 6. Kawah Ratu di TWA Gn. Tangkuban Parahu Jamil, 2022Dengan adanya kawasan cagar alam, tentunya area ini dapat memiliki potensihidrologi dari TWA Gunung Tangkuban Perahu yang menghasilkan debit air 2,4m3/detik atau m3/hari, dengan kualitas air yang sangat baik jernih, tidakberbau dengan rasa netral. Sumber air ini dialirkan melalui SungaiCipanguseupan, Cihaseum, Cikoneng, Cimuja, Ciasem, Cihaji, Cijengkol danSungai Cijalu. Daerah Gunung Tangkuban Perahu termasuk dalam wilayah DASCitarum, Cilamaya, Ciasem dan DAS Cipunagara. BBKSDA Jabar, 2022 Ancaman Bencana GeologiSelain potensi terdapat pula ancaman geologi yang ada di kawasan penelitianberupa letusan gunungapi, aliran lahar panas/dingin, guguran awan panas, gempabumi, juga gerakan tanah/tanah longsor. Mengenai aktivitas vulkanisme,sepanjang sejarahnya aktivitas yang terjadi di gunung Tangkuban Perahu telahmembentuk 13 kawah. Tiga kawah diantaranya populer dijadikan destinasiwisata, yakni Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas. Sementaraperincian 13 kawah lengkapnya sebagai berikut Kawah Upas terdiri dari KawahUpas termuda, Kawah Upas muda, dan Kawah Upas tua. Kawah Ratu jugaterdiri dari Kawah Ratu 1920, Kawah Ratu muda, dan Kawah Ratu tua.Kemudian ada kawah baru, Kawah Pangguyangan Badak, Kawah Badak, KawahEcoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, dan Kawah Domas. Gunung TangkubanPerahu sempat meletus beberapa kali. Orang yang sempat mencatat letusanpertamanya adalah botanis sekaligus geologis bernama Franz Wilhelm catatan yang dibuat Junghuhn tahun 1853, catatan pertama tentangletusan Gunung Tangkuban Perahu adalah tahun 1829. Berikut adalah sejarahletusan Gunung Tangkuban Parahu yang tercatat hingga saat iniTabel 1. Sejarah letusan Gunung Tangkuban Parahu dari masa ke masaErupsi abu dan batu dari Kawah Ratu dan erupsi dan peningkatan fumarol baru di sebelah utara Kawah uap dari Kawah asap membumbung setinggi 2 km di atas dindingkawah, erupsi berasal dari Kawah Ratu. Erupsi freatik di Kawah Ratu membentuk lubang fumarol baru disebut Badak terjadi, 150 m kearah selatan barat daya dari Kawah Ratu GunungTangkuban abu didahului oleh erupsi hidrotermal freatik.Erupsi freatik di Kawah Ratu, terbentuk lubang kawah freatik didahului oleh erupsi lemah abu membumbung setinggi 159 m di atas kegiatan kuat dengan gempa seismik dangkaldengan erupsi freatik gunung meletus, terdapat pula potensi ancaman dari adanya Sesar Lembangyang membentang sepanjang 29 km di utara Kota Bandung. Menurut Daryono 2019sesar ini merupakan sesar aktif yang bergerak 1,95 - 3,45 per tahun dengan potensigempa besar 6,5 - 7,0 magnitude. Catatan gempa terakhir dari Patahan Lembang adalahpada abad ke 15 sekitar tahun 1400 dengan periode keberulangan gempa besar selama 170 - 670 tahun sekali. Dengan adanya Patahan Lembang, membuat adanya suatuancaman bagi masyarakat sekitar ketika energi yang tersimpan dilepaskan oleh bidangpatahan dan menyebabkan gempa 7. Sesar lembang dilihat dari bagian utara, azimuth 180° Munawaroh, 2022 Mitigasi Potensi Bahaya GeologiGambar 8. Rambu jalur evakuasi di kaki Gunung Tangkuban Parahu, Ciater, SubangGunawan, 2019Dengan adanya potensi bahaya letusan gunungapi, aliran lahar, lava, guguran awanpanas, longsor, hingga gempa bumi yang mungkin dapat terjadi di lokasi penelitian. Saat ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah mengeluarkan peta KawasanRawan Bencana KRB pada tahun 1989. Dari peta tersebut kita dapat mengetahui arahaliran lahar/lava jika terjadi erupsi sehingga upaya mitigasi dapat direncanakan sertadimaksimalkan pelaksanaannya pada saat erupsi 9. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Tangkuban Parahu Hamidi, 1989Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Tangkuban Parahu tentunyaperlu pula diberikan edukasi mengenai upaya-upaya mitigasi yang dapat dilakukan darimasing-masing orang, sehingga saat terjadi erupsi masyarakat yang tinggal di sekitarkaki Gunung Tangkuban Parahu telah mengerti dan tahu apa yang harus dilakukan agartidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu, papan-papan informasi mengenai letusan gunungapi, jalur evakuasi, dan titik kumpul dapat dimuat agar pada saat darurat semuaorang bisa mengikuti papan informasi yang ada. Tentunya hal ini perlu pula dibantudengan tenaga-tenaga teknis dari BNPB Provinsi/Kabupaten/Kota agar dalam upayamitigasi yang dilakukan sesuai dengan arahan pihak Stasiun Pos Pengamatan Gunung Tangkuban ParahuAktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu sampai saat ini masihmenunjukkan adanya kegiatan vulkanisme. Asap-asap berintensitas sedangmembumbung dari beberapa kawah serta bau belerang yang pekat. Badan Geologi telahmenunjuk Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sebagai bentuk upayamitigasi dalam monitoring aktivitas vulkanik di Gunung Tangkuban Parahu dimana posini merekam gelombang/getaran yang dikeluarkan dari sekitar kawah menggunakansensor EDM Electronic Distance Measurement.Gambar 10. Kantor pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu Simbolon, 2019Metode ini dapat juga digunakan dalam pengamatan deformasi kerja EDM Electronic Distance Measurement adalah dengan memancarkansinar reflektor jarak yang akan memantulkan kembali sinyal tersebut ke EDM. Carapenggunaan EDM adalah dengan meletakan EDM pada suatu titik dan reflektordiletakkan pada titik yang lain. Sinar EDM ditembakkan ke reflektor di suatu titik dandilanjutkan ke titik yang lain untuk mendapatkan serangkaian pengukuran dan tekanan udara dapat mempengaruhi perhitungan metode ini, sehinggaperlu dilakukan pengukuran juga. Untuk mengukur jarak horizontal dari suatu titik ketitik yang lain, ketinggian EDM dan reflektor juga harus diukur secara Gunung Tangkuban Parahu dicatat status kegempaannya selama 24 jammenggunakan instrumen berupa seismogram digital dan seismograf analog. Selainmenggunakan instrumen, pemantauan dilakukan pula secara visual dengan melihat tinggi kolom asap, warna asap, juga warna air dengan mata telanjang dan ataumenggunakan bantuan 11. Seismograf di pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu Jamil, 2022Secara umum, Gunung Tangkuban Parahu termasuk dalam jenis gunung tipe Adengan tipe bentuk gunung stratovolcano. Gunung dengan tipe stratovolcano umumnyamemiliki dinding kaldera yang nampak berlapis sebagai hasil letusan gunungapi secaraperiodik. BAB Simpulan1. Berdasarkan peta geologi lembar Bandung Silitonga, 1973 secara regional daerahpenelitian tersusun atas batuan tuf pasir Qyd yang berasal dari Gunung Dano danGunung Tangkuban Parahu; batuan Hasil Gunungapi Tua Tak Teruraikan Qvuberupa breksi gunungapi, lahar, dan lava yang berselang-seling.. Struktur geologiyang dapat dijumpai dari citra satelit adalah berupa patahan yang memanjang sejauh29 km dari ujung barat di Padalarang hingga ujung timur di Batu Lonceng. Adanyapatahan serta komplek gunungapi yang ada di kawasan Bandung secara umumterjadi karena adanya proses tektonik lempeng yang terjadi jutaan tahun lalu dimanalempeng samudera di selatan Pulau Jawa menunjam ke bawah lempeng benua yangmemiliki densitas lebih besar daripada lempeng Di daerah penelitian terdapat potensi panasbumi dari adanya Gunung TangkubanParahu sebesar 190 MW Ditjen EBTKE, 2011 yang manifestasinya tersebar pada 3area mata air panas MAP, diantaranya 1 North of Tangkuban Perahu terdapatMAP Ciater 1 dan MAP Ciater 2 yang berada di Desa Ciater, Kabupaten Subang 2Center of Tangkuban Perahu terdapat MAP Domas yang berada di Kawah DomasGunung Tangkuban Parahu; dan 3 South of Tangkuban Perahu terdapat MAPKancah yang berada di Desa Nagrak, Kabupaten Subang, Selain potensi panasbumi,daerah penelitian pun memiliki potensi tanah yang subur karena berada padakawasan vulkanik, serta memiliki hutan lindung berupa Cagar Alam dan TamanWisata Alam Gunung Tangkuban Perahu yang telah ditetapkan berdasarkan SuratKeputusan Menteri Pertanian No. 528/Kpts/Um/9/74 tanggal 3 September 1974dengan luas keseluruhan kawasan Ha yang terdiri atas cagar alam CA Ha. Di dalamnya, banyak terdapat potensi flora seperti Puspa Schimawallichii, Pasang Quercus sp., Ki hiur Castanopsis javanica. Sedangkan, potensifauna yang ada di kawasan cagar alam ini adalah seperti Lutung Presbytis cristata,Surili Presbytis aygula, Owa jawa Hylobates moloch, Jalarang Ratufa bicolor,Macan Tutul Panthera pardus, Dengan adanya kawasan cagar alam, tentunya areaini dapat memiliki potensi hidrologi dari TWA Gunung Tangkuban Perahu yangmenghasilkan debit air 2,4 m3/detik atau m3/hari, dengan kualitas air yang sangat baik jernih, tidak berbau dengan rasa netral. Secara umum, GunungTangkuban Parahu termasuk dalam jenis gunung tipe A dengan tipe bentuk gunungstratovolcano. Gunung dengan tipe stratovolcano umumnya memiliki dindingkaldera yang nampak berlapis sebagai hasil letusan gunungapi secara potensi terdapat pula ancaman geologi yang ada di kawasan penelitian berupaletusan gunungapi, aliran lahar panas/dingin, guguran awan panas, gempa bumi,juga gerakan tanah/tanah longsor. Selain gunung meletus, terdapat pula potensiancaman dari adanya Sesar Dengan adanya potensi bahaya letusan gunungapi, aliran lahar, lava, guguran awanpanas, longsor, hingga gempa bumi yang mungkin dapat terjadi di lokasi ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah mengeluarkan petaKawasan Rawan Bencana KRB pada tahun 1989. Dari peta tersebut kita dapatmengetahui arah aliran lahar/lava jika terjadi erupsi sehingga upaya mitigasi dapatdirencanakan serta dimaksimalkan pelaksanaannya pada saat erupsi SaranPotensi dan ancaman geologi di Kawasan Bandung cukup tinggi, namun perludilakukan monitoring serta upaya-upaya mitigasi bencana agar ancaman yang ada bisamerusak potensi di Kawasan Bandung, terutama Bandung Utara dimana telah banyakpemukiman penduduk serta pengembangan wisata yang bisa merugikan banyak pihak. DAFTAR PUSTAKAAbdurracman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., Ismail, T. 2018. Geochemistry and Structureof Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. Geosciences Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat. 2022. Kawasan Cagar AlamGunung Tangkuban Parahu. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan M., Natawidjaja, D., Sapiie, B., Cummins, P. 2019. Earthquake Geology of theLembang Fault, West Java, Indonesia. Tectonophysics. Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 2011. Potensi PrioritasPanas Bumi Jawa Barat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RepublikIndonesiaNasution, A. D., Euis, M., Kobayashi, R. H., & Siregar, K., 2004, Geology , Age Dating andGeochemistry Area , of the Tangkuban Parahu Geothermal Area, West Java , Indonesia,J. Geotherm, 2657, 285– I. M. 1977 Penggunaan Tanah di Indonesia . Publikasi 75. P. H. 1973. Peta Geologi Lembar Bandung. Pusat Penelitian dan Sumber DayaGeologi. Badan Alam CA Gunung Tangkuban Perahu – WJCTF LAMPIRANDokumentasi Lapangan ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Lembang Fault is a major fault in western Java that skirts the northern edge of Bandung, one of Indonesia's largest cities, just south of the active Tangkuban Perahu volcano. Although it has no recorded or historical large earthquakes, the Lembang Fault shows obvious geomorphic evidence of recent activity and has long been thought to be active. In this study, we use geomorphic analysis to unequivocally establish that the fault has a dominantly sinistral sense of movement with a slip rate of mm/yr. This proves that the fault is accommodating trench parallel slip resulted from a slight obliquity in plate convergence at the JavaTrench. With a length of 29 km, this suggests that the Lembang Fault could produce a Mw earthquake with a recurrence time of 170–670 years. We also conducted paleoseismological trenching of the Lembang Fault and found evidence for at least 3 earthquakes in the 15th century, 2300–60 BCE and 19,620–19,140 BP. The 2300–60 BCE earthquake had a measurable vertical displacement of 40 cm, which is consistence with a Mw earthquake. This is the first mapping of a source of crustal earthquakes in Java, Indonesia, the world's most densely populated island in one of its most tectonically active areas. The Lembang Fault and other faults in Java are likely to pose substantial risk to not only Bandung but many of Java's major urban dalamnya, banyak terdapat potensi flora seperti Puspa Schima wallichii, Pasang Quercus sp., Ki hiur Castanopsis javanica. Sedangkan, potensi fauna yang ada di kawasan cagar alam ini adalah seperti LutungHaHa. Di dalamnya, banyak terdapat potensi flora seperti Puspa Schima wallichii, Pasang Quercus sp., Ki hiur Castanopsis javanica. Sedangkan, potensi fauna yang ada di kawasan cagar alam ini adalah seperti Lutung Presbytis cristata,Dengan adanya kawasan cagar alam, tentunya area ini dapat memiliki potensi hidrologi dari TWA Gunung Tangkuban Perahu yang menghasilkan debit air 2,4 m 3 /detik atau m 3 /hari, dengan kualitas air yang DAFTAR PUSTAKAMacan TutulMacan Tutul Panthera pardus, Dengan adanya kawasan cagar alam, tentunya area ini dapat memiliki potensi hidrologi dari TWA Gunung Tangkuban Perahu yang menghasilkan debit air 2,4 m 3 /detik atau m 3 /hari, dengan kualitas air yang DAFTAR PUSTAKAGeochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda StraitM AbdurracmanS WidiyantoroB PriadiT IsmailAbdurracman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., Ismail, T. 2018. Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. Geosciences Dating and Geochemistry Area , of the Tangkuban Parahu Geothermal AreaA D EuisM KobayashiR H SiregarDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 2011. Potensi Prioritas Panas Bumi Jawa Barat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nasution, A. D., Euis, M., Kobayashi, R. H., & Siregar, K., 2004, Geology, Age Dating and Geochemistry Area, of the Tangkuban Parahu Geothermal Area, West Java, Indonesia, J. Geotherm, 2657, 285-303.
pemandian air panas kawah merah kang ojim